Baca Artikel Ini Boss !!
Kesuksesan dan kegagalan, merupakan
sebuah fenomena kehidupan. Setiap orang berusaha sekuat tenaga
memperjuangkan kesuksesan dan menghindari kegagalan. Namun sejauh hidup
melangkah, masih banyak orang yang dapat kita katakan belum sukses atau
masih gagal, benarkah demikian ? Atau kesuksesan dan kegagalan itu
sendiri adalah sebuah fenomena kehidupan yang tidak bisa atau tidak
boleh kita bahas ? Mari kita simak proses berikut ini. What is Success
?Success may means (Sukse bisa berarti):
achievement of an objective or goal (pencapaian sebuah objektif atau tujuan)
the opposite of failure (lawan kata dari kegagalan)
a level of social status (suatu level dari status sosial)
Arti
sukses pada kenyataannya tidak dapat dipisahkan dari ketiga hal
tersebut diatas. Ada sebuah paradigma yang harus kita ubah, dimana kita
selalu mengukur sebuah sukses dengan pencapaian atau kepemilikan materi
atau materi yang dihasilkan. Mari kita perhatikan sukses menurut
beberapa tokoh berikut ini:
1. Thomas A. Edison (1847 - 1931)
"Many of life's failure are people who did not realize how close they were to success when they gave up." (Banyak kegagalan dari ekhidupan adalah orang tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan sukses ketika mereka menyerah).
2. Bob Dylon (1941 - present)
"What's money? A man is a
success if he gets up in the morning and goes to bed at night and in
between does what he wants to do."(Apa itu uang? Seorang yang
sukses adalah jika dia bagun di pagi hari dan pergi tidur di malam hari,
dan di antara waktu itu mereka melakukan apa yang mereka ingin
lakukan).
3. Oprah Winfrey (1954 - present)
"The key to realizing a dream is
to focus not on success but significant - and then even the small steps
and little victories along your path will take on greater meaning."(Kunci
merealisasikan sebuah mimpi adalah untuk fokus bukan pada kesuksessan
tetapi pada signifikannya atau momen - momen, - dan bahkan sebuah
langkah kecil dan kemenangan kecil sepanjang perjalanan Anda akan
membawa sebuah arti yang bersar atau sesuatu yang lebih berarti).
4. Bill Gates (1955 - present)
"Success is a lousy teacher. It seduces smart people into thinking they can't lose."(Sukses adalah seorang guru yang goblok, Dia merayu orang pintar untuk berpikir bahwa mereka tidak bisa gagal).
Jelas
dapat kita simak bahwa masing - masing tokoh diatas memiliki sudut
pandang tentang sukses yang berbeda - beda. So manakah yang paling benar
? Dalam hal ini tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah karena
kesuksesan itu sendiri bersifat netral, tidak memihak. Setiap orang
memiliki resolusi sukses yang berbeda - beda. Kita harus bisa menetapkan
resolusi kesuksesan kita sendiri bukan orang lain. Sukses sebagai
karyawan, sukses sebagai pengusaha, sukses sebagai pemuka agama, dan
sebagainya. Sukses sesuai dengan bidang pekerjaan kita, sesuai dengan
bidang yang kita minati. Jumlah materi tidak harus kita jadikan faktor
utama atau satu - satunya faktor untuk mengukur kesuksesan seseorang.
Ada hal - hal lain, elemen lain yang harus dilibatkan dalam mengukur
kesuksesan seseorang sehingga sudut pandang kita bisa lebih objektif dan
seimbang.
Menurut hemat saya, ada beberapa
cita - cita, impian, harapan yang sangat diharapkan, diagungkan oleh
setiap orang namun susah untuk mendapatkannya, yaitu: 1. Untuk
mendapatkan kekayaan sesuai dengan peraturan dan kaidah yang
benar.Peraturan yang saya maksudkan adalah peraturan dunia usaha yang
berlaku pada setiap negara secara makro dan kolektif yang dipersiapkan
oleh pihak terkait dan peraturan sebuah perusahaan dimana karyawan
bekerja. Saya yakin tidak akan sulit kalo hanya sekedar mendapatkan
materi atau kekayaan, namun kesuksessan sejati memerlukan sebuah
semangat dan perjuangan yang luar biasa. Dalam mendapatkan kekayaan,
kita dikondisikan untuk mengikuti iklim dunia usaha yang sedang berjalan
pada saat atau periode tertentu. Sebuah subjek (issue) yang sering
diperdebatkan adalah sikap kejujuran dalam praktek bisnis, ada yang
mengatakan kejujuran adalah nomor satu dan ada pula yang menyatakan
tidak mungkin bisnis bisa jujur. Saya cenderung setuju dengan kedua
pernyataan tersebut, sebagaimana saya katakan bahwa kita dikondisikan.
Ada alasan logis dibalik kedua pernyataan tersebut dan kita harus
meneliti alasan dibalik sebuah pernyataan lebih jauh sebelum kita
memutuskan untuk membenarkan sesuatu.Supaya bisa menjual sebuah produk
atau service tanpa kebohongan ya kita sudah seharusnya meningkatkan
kemampuan berkomunikasi kita. Saya yakin untuk mendapatkan hal ini kita
tadak usah membayar ribuan dollar karena banyak sekali putra - putri
Indonesia yang master akan hal semacam ini. 2. Untuk menjadi terpandang
dalam masyarakat.Ada pengakuan semu dan pengakuan sejati atas harapan
tersebut. Hal ini sah dan merupakan hak setiap orang, yang tidak bisa
dan tidak perlu kita permasalahkan. Hal ini mengacu kepada self image
dan self ideal, bagaimana dia membangun citra dirinya dan sebagai timbal
balik masyarakat akan melihat sebagaimana citra diri orang itu. Pada
kesempatan lain saya akan mencoba membagikan tip - tip untuk membangun
citra diri atau personaliti yang positif. Untuk membangun citra atau
image suatu produk dan citra diri seseorang adalah hal yang serupa tapi
tidak sama. Namun citra produk dan citra diri memerlukan komitmen dan
perkembangan yang berkelanjutan, karena produk dan manusia itu sendiri
ada siklus hidupnya.3. Untuk mempunyai umur panjang dan selalu sehat.Ada
dua faktor dalam harapan tersebut, yaitu umur panjang dan selalu sehat.
Yang jelasnya kita tidak tahu pasti umur siklus hidup kita tapi kita
masih bisa berusaha untuk tetap menjaga kesehatan kita. Kesehatan
dipengaruhi oleh fisik dan mental, di barat ada yang mengatakan the mind
and body, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat dan sebaliknya
saya kira, setuju ? Yang penting kita hendaknya selalu me-manage
prilaku dan pola makan kita agar selalu tampil prima. Perhatikan asupan
mental dan fisik karena kesehatan mental dan kesehatan fisik adalah dua
hal yang berbeda namun saling berinteraksi antara satu dengan yang lain.
4. Setelah meninggal dunia terlahir kembali di alam bahagia.
Secara
umum, apabila ditanyakan ke mana ingin pergi setelah meninggal, hanya
ada dua pilihan, surga atau neraka. Sewaras - warasnya orang, segila -
gilanya seseorang, pastilah memilih surga. Sekali lagi saya tegaskan,
itu semuanya kembali kepada prilaku seseorang. Koneksitas prilaku dengan
alam kehidupan tidak kita bahas dalam kesempatan ini. Yang ingin saya
tunjukkan hanyalah, kehidupan yang lebih berbahagia adalah impian dari
setiap orang dan merupakan hal yang wajar.